Pages

Wednesday, May 25, 2011

Macam-macam Aliran Baik dan aliran Buruk




Macam-macam Aliran Baik dan Buruk

        Setiap perbuatan manusia itu ada yang baik dan buruk. Baik dan buruk merupakan dua istilah yang banyak digunakan untuk menentukan suatu perbuatan yang dilakukan oleh seseorang.
Dari segi bahasa, baik adalah terjamah dari kata khoir (dalam bahasa arab) / good (dalam bahasa inggris). Dikatakan bahwa yang disebut baik adalah sesuatu yang menimbulkan rasa kepuasan, kesenangan, persesuaian dan seterusnya . Sedangkan buruk sendiri pengertiannya adalah kebalikan dari pengertian baik.
       Membicarakan baik dan buruk pada perbuatan manusia maka penentuan dan karakternya baik dan buruk perbuatan manusia dapat diukur melalui fitrah manusia
. Diantara aliran-aliran filsafat yang mempengaruhi dalam penentuan baik dan buruk ialah :
A. Baik Buruk Menurut Aliran Sosialisme (adat istiadat masyarakat)
       Menurut aliran ini ditentukan berdasarkan adat istiadat yang berlaku dan dipegang teguh oleh masyarakat. Di dalam masyarakat kita jumpai adat istiadat yang berkenaan tentang cara berpakaian, makan, minum, bercakap-cakap dan sebagainya. Orang yang mengikuti cara-cara yang demikian itulah yang dianggap orang yang baik, dan orang yang menyalahinya adalah orang yang buruk..
      Setiap bangsa memiliki adat istiadat tertentu. Apabila seorang dari mereka menyalahi adat istiadat itu, sangat tercela dan dianggap keluar dari golongan bangsanya.
       Pada masa sekarang, kita dapat membenarkan adat istiadat semacam itu dan bukan mengingkarinya. Bila adat istiadat itu banyak salahnya, maka tidak tepat dijadikan ukuran baik dan buruk bagi perbuatan-perbuatan kita. Poedja Wijatna mengatakan bahwa adat istiadat pada hakikatnya produk budaya manusia yang sifatnya nisbi dan relative. Keberadaan adat istiadat ini menunjukkan eksistensi dan pesan moral dalam masyarakat. Berpegang adat istiadat itu, meskipun tidak benar ada juga faedahnya. Sebab ada juga orang yang tidak mau adat istiadat yang baik dan banyak pula orang-orang yang tidak mau mengikuti adat istiadat dari lingkungannya.
B. Baik Buruk Menurut Aliran Hedoisme (akal manusia)
      Aliran Hedoisme adalah aliran filsafat yang terhitung tua, karena berakar pada pemikiran filsafat Yunani. Menurut paham ini banyak yang disebut perbuatan yang baik adalah perbuatan yang banyak mendatangkan kelezatan, kenikmatan dan kepuasan nafsu biologis. Aliran ini tidak mengatakan bahwa semua perbuatan mengandung kelezatan, melainkan ada pula yang mendatangkan kepedihan. Apabila ia disuruh memilih manakah perbuatan yang harus dilakukan adalah yang mendatangkan kelezatan. Maka apabila terjadi keraguan dalam memilih sesuatu perbuatannya, harus diperhitungkan banyak sedikitnya kelezatan dan kepedihan.
     Aliran Hedoisme itu dibagi menjadi 2 golongan. Yang pertama adalah Egositic Hedoisme, mereka menyatakan bahwa ukuran kebaikan adalah kelezatan diri pribadi orang yang berbuat. Karena dalam aliran ini mengharuskan kepada pengikutnya agar menyerahkan segala perbuatan yang menghasilkan kelezatan yang sebesar-besarnya. Yang kedua adalah Universalistic Hedoisme, menyatakan bahwa aliran ini mengharuskan agar manusia dalam kehidupannya mencari kebahagiaan yang sebesar-besarnya untuk sesama manusia dan bahkan pada sekalian makhluk yang berperasaan.
C. Baik dan Buruk Menurut Paham Instuisi (Humanisme)
      Intuisi merupakan kekuatan batin yang dapat menentukan sesuatu yang baik dan buruk dengan sekilas tanpa melihat akibatnya. Aliran Humanisme berpendirian bahwa setiap manusia mempunyai kekuatan naluri batiniah yang dapat membedakan sesuatu itu baik atau buruk dengan hanya selintas pandang. Jadi sumber pengetahuan tentang suatu perbuatan mana yang baik maupun buruk adalah kekuatan naluri. Kekuatan naluri atau batiniah terkadang berbeda refleksinya karena pengaruh masa dan lingkungan, akan tetapi dasarnya tetap sama dan berakar pada tubuh manusia.
      Kekuatan batin ini adalah kekuatan yang telah ada dalam jiwa manusia. Menurut paham perbuatan baik adalah perbuatan yang sesuai dengan penilaiaan yang diberikan oleh hati nurani. Penentuan baik dan buruk perbuatan melalui kata hati yang dibimbing oleh ilham/ instuisi, ini semua dianut oleh para pemikir akhlak dari kalangan islam.
     Penentuan baik dan buruk yang berdasarkan instuisi ini dapat menghasilkan penentuan baik dan buruk secara universal/ berlaku pada masyarakat pada umumnya.
D. Baik dan Buruk Menurut Paham Vitalisme
       Menurut pemahaman ini yang baik adalah yang mencerminkan kekuatan dalam hidup manusia. Paham ini pernah dipraktekkan para penguasa di zaman feodalisme terhadap kaum yang lemah dan bodoh. Dengan kekuatan dan kekuasaan yang dimiliki, ia mengembangkan pola hidup feodalisme, kolonialisme, dictaktor dan tiranik. Perbuatan dan ketetapan yang dikeluarkan menjadi pegangan bagi masyarakat, mengingat orang bodoh dan lemah selalu mengharapkan pertolongan dan bantuan.
      Dalam masyarakat yang sudah maju, dimana ilmu pengetahuan dan ketrampilan sudah banyak dimiliki masyarakat.
E. Baik dan Buruk Menurut Paham Reigiolisme (agama)
       Menurut paham agama, perbuatan baik adalah perbuatan yang sesuai dengan kehendak Allah. Sedangkan perbuatan buruk adalah perbuatan yang tidak sesuai dengan kehendak Allah. Dalam paham ini keyakinan feologis, yakni keimanan kepada Tuhan sangat memegang peranan penting. Karena tidak mungkin orang mau berbuat sesuai dengan kehendak Tuhan, jika yang bersangkutan tidak beriman kepada-Nya.
       Menurut Poedjawitna aliran ini dianggap paling baik. Kita ketahui bahwa di dunia ini terdapat bermacam-macam agama dan masing-masing agama menentukan baik dan buruk menurut ukurannya masing-masing. Agama Hindu, Budha, Yahudi, Kristen dan Islam, masing-masing memiliki pandangan dan tolak ukur tentang baik dan buruk berbeda-beda.
F. Baik dan Buruk menurut Aliran Idealisme
      Aliran idealisme merupakan factor terpenting dari wujudnya tindakan-tindakan yang nyata. Menurut Imanuel Kant untuk dapat terealisasikannya tindakan dari kemauan yang baik, maka kemauan yang perlu dihubungkan dengan suatu hal yang akan menyempurnakannya. Dijelaskan pokok-pokok Imanuel Kant:
1. Wujud yang paling dalam dari hakikat adalah kerohanian
2. Faktor yang paling penting mempengaruhi manusia adalah kemauan yang melahirkan tindakan yang konkrit.
3. Dari kemauan yang baik itulah dihubungkan dengan suatu hal yang menyempurnakannya yaitu rasa kewajiban
Dalam etika Imanuel Kant, kita dapat mengadakan beberapa catatan:
1. Dasar etika Kant ialah akal pikiran
2. Menurut Kant yang terpenting adalah kemauan mencapai hakikat sesuatu.
3. Kant mendasarkan rasa kewajiban untuk terwujudnya perbuatan banyak hal-hal yang meminta perhatian etika.
G. Baik dan Buruk Menurut aliran Tradisional
       Tiap umat manusia mempunyai adat/ tradisi dan peraturan tertentu yang dianggap baik untuk dilaksanakan. Karena itu, kapan dan dimanapun juga dipengaruhi oleh adat kebiasaan atau tradisi bangsanya karena lahir dalam lingkungan bangsanya.
      Harus diakui bahwa aliran ini banyak menganut kebenaran, hanya secara ilmiah kurang memuaskan, karena tidak umum. Dengan demikian maka terjadilah bermacam-macam perbedaan adat/ kebiasaan diantara bangsa-bangsa bahkan antar suku. Sumber dari adat istiadat adalah:
1. Perbuatan-perbuatan yang dilakukan oleh nenek moyang
2. Perbuatan/ peristiwa secara kebetulan, meskipun tidak berdasarkan akal.
3. Anggapan baik dari nenek moyangnya terhadap sesuatu perbuatan yang akhirnya diwariskan secara turun-menurun.

H. Baik dan Buruk Menurut Aliran Utilitarianisme (kegunaan)
       Pemahaman ini terkadang cenderung ekstrem dan melihat kegunaan hanya dari sudut pandang materialistic, dalam arti bermanfaat yang tidak hanya berhubungan dengan materi melainkan juga dengan yang bersifat rohani bisa diterima. Dalam kegunaan dapat juga diterima jika yang digunakan itu hal-hal yang tidak menimbulkan kerugian bagi orang lain. Nabi menilai bahwa orang yang baik adalah orang yang memberi manfaat pada yang lain.
I. Baik dan Buruk Menurut Ajaran Islam
       Ajaran Islam adalah ajaran yang bersumber wahyu Allah SWT. Al-qur'an yang dalam penjabaranya dilakukan oleh hadist Nabi Muhammad SAW.
Menurut ajaran Islam penentuan baik dan buruk harus didasarkan pada petunjuk Al-Qur'an dan Al-Hadist. Jika tidak memperhatikan al-Qur'an dan Al-Hadist dapat dijumpai berbagi istilah yang mengacu pada yang baik dan adapula yang mengacu pada yang buruk .
      Manusia biasanya jika tertimpa musibah mereka akan mengeluh, sedangkan jika mereka mendapatkan harta/ kenikmatan mereka akan kikir. Itulah salah satu contoh sifat baik dan buruk manusia. Allah berfirman : . "apabila ia ditimpa kesusahan ia berkeluh kesah, dan apabila ia mendapat kebaikan ia Amat kikir"

1 comments:

RAMADHAN said...

thanks :)

Post a Comment